MRPB Sesalkan Casis Otsus yang di Tampung di Salah Satu Asrama di Manokwari

0
Ketua MRPB Maxsi Nelson Ahoren
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com—Ketua Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) Maxsi Nelson Ahoren sesalkan casis yang tidak lolos dikumpulkan dalam satu penampungan asrama di Manokwari.
Kata Maxsi, semua proses telah selesai, tidak boleh lagi ada yang mengumpulkan dalam satu asrama. “Karena tanggungjawab pemerintah kabupaten/ kota kepada adik-adik casis telah selesai, dengan diumumkannya hasil beberapa waktu lalu,” ungkap Ketua MRPB Maxsi Nelson Ahoren saat ditemui, Minggu (8/8/2021).
Menurut Maxsi, jika sampai hari ini mereka masih ditampung, lalu siapa yang akan bertanggungjawab. “Di saat pandemi COVID-19 yang saat ini yang terjadi, siapa yang suruh mereka ditampung. Tiba-tiba ditampung di suatu rumah atau asrama, terus terjadi sesuatu pada adik-adik casis yang ditampung, itu siapa yang akan bertanggung jawab,” tegasnya. Maxsi berujar, meskipun kita memiliki hati dan peduli, namun bukan caranya seperti  itu. “Ini salah, jika terjadi masalah di tempat penampungan, siapa yang akan bertanggung jawab, siapa yang akan membayar tempat penampungan, makan minum mereka seperti apa,” tanya dia.
Dirinya khawatir dengan adanya penambahan yang sedang diusulkan sebanyak 500, kemudian ada yang tidak lolos dalam penambahan, maka mereka ini bisa brutal. “Karena kalau ada penambahan maka akan di bagi rata untuk semua kabupaten/ kota yang ada di Provinsi Papua Barat,” kata Maxsi mengingatkan. “Kalau di tampung seperti ini yang ada 78 orang dari Manokwari semua, sedangkan di pembagian nanti akan dibagi rata, karena semua orang mempunyai hak yang sama, karena mereka juga menggunakan dana Otsus,” tandasnya.
Permintaan 500 casis sedang dalam proses, masih menunggu. Jika ada jawaban, maka akan dipanggil. Bagi mereka yang tidak lolos kesehatan, MRPB tidak bisa membantu. “Karena kami tidak bisa intervensi kerja Polda Papua Barat untuk masalah kesehatan. Saya berharap agar adik-adik yang berada saat ini di penampungan segera dipulangkan,  saya minta kepada orangtua untuk tidak titip anak-anak mereka kepada orang lain, kalau sampai terjadi sesuatu siapa yang akan bertanggung jawab, kasihan apalagi kalau mereka anak-anak perempuan dan tinggal di penampungan, memangnya tidak punya rumah,” tegas Maxsi.
Maxsi mengaku sudah tegaskan kepada anak Manokwari, khususnya masyarakat Arfak untuk kembali ke rumah masing-masing, tidak boleh tinggal ditempat penampungan. “Justru tinggal dengan orangtua maka kalian bisa dijaga  baik dari makan bisa diperhatikan, semuanya bisa diperhatikan, anak-anak ini harus dikembalikan kepada orangtua mereka masing-masing, jangan ambil resiko sampai ada sesuatu maka anda akan bertanggung jawab,” pungkasnya.(aa)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.