Lestarikan Budaya Daerah, 5 Klub Dayung Akan Gelar Lomba Dayung Perahu Tradisional Manokwari

0
5 Klub Dayung Akan Gelar Lomba Dayung Perahu Tradisional Manokwari

MANOKWARI,KLIKPAPUA.com— Untuk melestarikan budaya dan tradisi serta mencari bibit atlet dayung, 5 Klub Dayung di Manokwari membentuk panitia pelaksanaan Lomba Dayung Perahu Tradisional sekaligus untuk memeriahkan dan menyambut Hari Natal, 25 Desember 2021 mendatang.

Ketua Panitia Lomba Dayung Perahu Tradisional, Piter Woniana mengatakan segala sesuatu pada zaman modern ini berkembang begitu cepat. Dikhawatirkan dapat mempengaruhi budaya,adat istiadat yang semakin hari terlupakan oleh generasi muda.

Untuk itu, lanjut Piter, Klub Dayung Sawaibu, Klub Dayung Petrus Kafiar, Klub Dayung Dirawasi Klub Dayung Inggon Sowi dan Klub Dayung Andai berusaha mengagas kegiatan lomba dayung perahu tradisional yang diangkat dari tradisi suku di Kepulauan Yapen Barat,yakni Suku Wondei, Suku Wondau dan Suku Wonawa atau 3W.

“Banyak tradisi kemaritiman yang dimiliki suku – suku yang mendiami pesisir Tanah Papua,kami akan mengambil tradisi kemaritiman dari suku – suku yang ada di Kepulauan Yapen Barat untuk diperlombakan,” ujar Piter kepada klikpapua.com di Amban Pantai Petrus Kafiar, Selasa(23/11/21).

“Suku 3W di Kepulauan Yapen Barat ini memiliki tradisi lomba dayung tradisional yang setiap tahun digelar. Diera modern ini kami mencoba untuk mengangkat kembali tradisi itu dengan harapan, anak cucu kami dapat pahami dan mengerti akan tradisi kemaritiman sekaligus mencari bibit – bibit atlet dayung dan menyambut hari Natal 25 Desember 2021,” ujar Piter.

Piter menambahkan, Secara teknis pihaknya belum membicarakan tempat lomba dan kriteria lomba. Namun, sambung dia, dalam lomba ini akan dihadirkan 3 mata lomba dayung perahu tradisional dan 1 mata lomba dayung perahu modern atau Dragon Boats.

Mata lomba yang dimaksudkan adalah mata lomba dayung perahu tradisional tercepat atau sprinter, mata lomba kedua yakni dayung bergaya mengikuti irama lagu – lagu daerah, mata lomba ketiga, lomba perahu tradisional yang dihiasi dengan ukiran atau motif – motif Papua dan mata lomba terakhir adalah lomba dayung dragon boats.

Lebih lanjut, Piter menjelaskan perahu yang akan diikut sertakan dalam perlombahan ini diwajibkan sudah dihias dengan berbagai jenis ukiran atau motif – motif Papua yang tentunya memiliki arti dan makna tersendiri.

“Pada lomba dayung perahu tradisional tercepat setiap tim terdiri dari 6 orang peserta, terkecuali lomba perahu hias yakni 1 orang peserta dan lomba dayung dragon boats terdiri dari 7 – 22 orang peserta. Model perahu lomba yakni model perahu perempuan yang kita sebut dalam bahasa daerah Wamasisu/Waparanaw dan model perahu laki – laki yang disebut dalam bahasa daerah Wapompang yang beradal dari suku 3W di Kepulau Yapen Barat dan kegiatan ini kami agendakan awal Desember,” tandasnya.(ars)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.