Henri Sembiring: Sebelum Menuju New Normal Ada Regulasi yang Sedang Digodok

0
Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Manokwari, drg. Henri Sembiring. (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA,COM– Kabupaten Manokwari dinilai belum bisa melaksanakan New Normal. Pasalnya melihat situasi perkembangan Covid-19 di Kabupaten Manokwari yang pelan-pelan mulai naik.
Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Manokwari, drg. Henri Sembiring mengatakan, sebelum menuju New Normal Gugus Tugas Kabupaten bersama Pemda Manokwari tengah mempersiapkan aturan-aturan yang harus dipatuhi masyarakat untuk menuju New Normal. “Menuju New Normal kita ada melakukan MoU bersama tokoh-tokoh agama pada 3 Juni kemarin di ruangan Plh Bupati bahwa seluruh masjid, gereja  harus melakukan sosialisasi  protokol kesehatan dalam menuju New Normal, artinya protokol kesehatan wajib diberlakukan,” ujar drg.Henri Sembiring saat dikonfirmasi via telepon selulernya, Kamis (11/6/2020).
Dalam menuju New Normal, persiapkan yang dilakukan melakukan sosialisasi ke tempat-tempat ibadah (masjid, gereja, vihara, dan pura).“kita ada siapkan materi dalam betuk flash dan hard, yang nantinya bisa dibacakan oleh tokoh agama atau flash yang nanti direkam oleh RRI, supaya seluruh Manokwari kalau ada yang positif tidak terjadi palang memalang lagi,” tuturnya.
Menurutnya, dalam persiapan menuju New Normal regulasinya sementara sedang digodok. “Saat ini kita belum masuk New Normal, jika masuk New Normal nantinya ada sanksi untuk masyarakat yang melanggar protokol kesehatan,” tegasnya. “Intinya kalau ada masyarakat  sembayang di gereja dan masjid jaraknya di bawa satu meter maka akan dibubarkan oleh aparat keamanan, karena seluruh masjid dan gereja akan dikawal oleh TNI/Polri, karena sudah merupakan perintah Panglima dan Kapolri,” tegasnya lagi.
Lanjut drg.Henri Sembiring, alasan Manokwari belum bisa menerapkan New Normal, karena orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan 10 pasien positif Covid-19 belum di Rapid Test secara massal. “Tentu menjadi pertanyaan, apakah hanya 10 orang tersebut saja ataukah masih ada lagi. Kita perlu lakukan rapid test terhadap semua orang yang pernah kontak dengan pasien positif. Mereka harus seluruhnya diperiksa. Kalau yang reaktif kita swab, nah setelah semua itu kita lakukan dan apabila kurvanya menurun saya rekomendasikan ke pak bupati siapkan SK bupati kita keluar daro tanggap darurat dan masuk dalam massa New Normal,” terangnya.(aa/bm)
Editor: BUSTAM

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.