Gubernur Mandacan: Sejak Orangtua Kita, KKST Sudah Ada di Tanah Papua

0
Foto bersama Gubernur Papua Barat, Ketua Umum KKST, Ketua KKST Papua Barat dan pengurus kabupaten-kota usai pembukaan Muswil, Jumat (24/9/2021).(Foto: Bustam/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com—Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan menyebut bahwa Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) bukan baru ada di Tanah Papua, tetapi telah ada sejak zaman nenek moyang.
“Sejak orang-orangtua kita, KKST sudah ada di Tanah Papua. Dulu kita kenal keluarga Buton, sekarang kita kenal sebutan KKST,” kata Gubernur ketika memberikan sambutan pada pembukaan Muswil III KKST di Manokwari, Jumat (24/9/2021).
Menurut Gubernur, sejak kecil dirinya sudah mengenal yang namanya keluarga Buton. KKST kata Gubernur, ada di mana-mana, tetapi tidak kemana-mana. “Kita juga ketahui KKST ada di pulau-pulau, ada di pesisir-pesisir pantai, ada di kota-kota, dan juga ada di pedalam-pedalaman di Tanah Papua. Dan sudah cukup mengabdi untuk kami orang Papua,” ungkap Gubernur.
Dikatakan Gubernur, bahwa masyarakat KKST mengeluti berbagai profesi, seperti ASN,TNI-Polri, pengusaha dan juga pelaku-pelaku ekonomi. “Dengan demikian ini juga membantu perekonomian di tanah Papua. KKST sudah memberikan kontribusi. Dan ini sangat berharga bagi kemajuan  Tanah Papua,” puji Gubernur.
Papua dan non Papua menurut Gubernur, sudah menjadi tanggungjawab pemerintah daerah untuk sama-sama diberikan perhatian. “Sejak orangtua moyang kita, KKST sudah ada di Manokwari, bahkan di Fakfak sana cukup banyak. Ini sudah mengabdi untuk Tanah Papua. Dan telah membawa perubahan-perubahan bagi Tanah Papua. Dengan demikian pemerintah tetap harus memberikan perhatian,” tukas Gubernur.
Ketua Umum KKST, Syarifuddin Udu mengatakan, secara de jure KKST lahir sejak Januari 2005, tetapi secara de facto perkumpulan keluarga keluarga Sulawesi Tenggara itu sudah ada sejak tahun 60an. “Hanya dalam perjalanannya, ada yang menyebutnya kerukunan masyarakat Sulawesi Tenggara, ada juga sebutan lain,” jelasnya.
Namun saat ini meskipun banyak organisasi yang dilahirkan oleh masyarakat Sulawesi Tenggara,  tetapi semua berpayung di bawah KKST. “Ada keluarga Muna, Buton, ini tersebar sampai di desa-desa, tapi semua itu dibawah KKST,” ujar Syarifuddin Udu.
Mantan Dirjend di Kemendagri ini menyebut, sejak KSST dibentuk 2005, hanya ada 16 kepengurusan ditingkat wilayah, namun saat ini sudah ada 26 pengurus wilayah. “Bahkan dalam waktu dekat akan segera terbentuk lagi, untuk di Singapura dan Malaysia. Rupanya di sana banyak juga warga Sulawesi Tenggara, yang berdomisili di sana,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Syarifuddin Udu juga menyatakan bahwa keberhasilan seseorang hanya didukung 15 persen dari kemampuan dirinya, sedangkan 85 persen  merupakan dukungan dari orang di sekitarnya.
Oleh karena itu, dia mengajak warga KKST di seluruh kabupaten/kota untuk mendukung Gubernur Papua Barat dalam menjalankan pemerintahan. Terus terang pak, waktu saya masih di Jakarta, saya sudah tahu kalau perhatian bapak Gubernur begitu besar kepada warga KKST, saya cukup terharu. Begitu besar perhatian Bapak Gubernur kepada masyarakatnya. Yang kebetulan kami berasal dari Sulawesi Tenggara,” jelas Dosen di IPDN ini. “Kepada warga KKST Papua Barat, bapak/ibu memang berasal dari Sulawesi Tenggah,itu tidak bisa dibantah, tetapi hari ini bapak/ibu adalah warga masyarakat Papua Barat. Sehingga pengabdian itu harus dilakukan untuk Papua Barat,” tandasnya. (bm)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.