Wabup Ismail Resmikan Pasar Rakyat Coa

0
Wabup bersama sejumlah pejabat meresmikan Pasar Coa. (klikpapua.com)

KAIMANA,KLIKPAPUA.COM- Wakil Bupati Kaimana, Ismail Sirfefa, S.Sos,MH, Kamis (17/10/2019) kemarin, meresmikan pengoperasian Pasar Rakyat di Kampung Coa Distrik Kaimana. Peresmian pasar yang dibangun Tahun 2016 ini ditandai pemotongan pita, namun diawali pemotongan ayam putih oleh Imam Masjid Coa dilanjutkan dengan ibadah singkat.

Hadir mendampingi Wakil Bupati dalam kegiatan ini Asisten II Bidang Kesejahteraan Rakyat Tahmid Husein, para pimpinan OPD, perwakilan Polres dan Kodim 1804, para tokoh agama, tokoh masyarakat, serta para pedagang dan penggarap kebun sayur wilayah Coa.

Sesuai pantauan, usai meresmikan bangunan pasar yang ditandai pemotongan pita, Wakil Bupati bersama sejumlah pejabat melakukan peninjauan pada setiap meja jualan. Selain sempat berdialog dengan para pedagang, Wabup dan sejumlah pejabat juga ikut berbelanja sayur.

Wabup saay meresmikan pasar menyampaikan apresiasi kepada Dinas Perindagkop yang telah berupaya mempersiapkan peresmian pasar. Dikatakan, pasar merupakan sarana, wahana bahkan ajang pertemuan antara pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual beli.

Namun pasar juga berfungsi sebagai sentra untuk bersilahturahmi, sebagai sentra untuk berbagi kasih dan rasa, serta sebagai sentra untuk mendapatkan informasi-informasi tentang pembangunan.

“Itu artinya pasar ini penting untuk kepentingan kita semua, sebagai sarana dan ajang untuk berbagi kasih dan rasa serta bersilahturahmi, tetapi juga dalam rangka pengembangan ekonomi kerakyatan, terutama ekonomi rumah tangga,” ungkapnya.

Wabup didampingi Asisten II dan lainnya meninjau aktivitas pedagang disetiap meja jualan.

Dikatakan, upaya yang dilakukan Dinas Perindagkop dalam membagi ruang berjualan kepada masyarakat sudah sangat bijaksana mengingat animo masyarakat cukup tinggi. Kedepan, Wabup berharap, agar managemen pengelolaan pasar diatur kembali untuk menghindari konflik, baik konflik horisontal maupun vertikal.

“Kita belajar dari pengalaman di beberapa daerah, pasar itu biasa dijadikan pusat atau sentra konflik. Ini tidak boleh terjadi di Kampung Coa ini, bahkan di Kabupaten Kaimana. Pasar itu sarana untuk membangun ikatan kekeluargaan. Kaimana ini miniatur indonesia, semua suku bangsa dari Sabang sampai Merauke ada berdomisili di Kaimana,” tegas Wabup sembari mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi Kaimana.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindagkop UMKM, Agustinus Janoma, SE,MM dalam pengantar meresmian menjelaskan, pasar Coa dibangun tahun 2016 dengan biaya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Jumlah meja yang disediakan sebanyak 48 unit, namun karena tingginya animo masyarakat untuk berjualan, pihak Dinas membaginya menjadi 87 meja berdasarkan kesepakatan bersama dalam rapat.

“Meja yang tersedia ada 48, setelah melakukan rapat dengan bapak-ibu pedagang yang jumlahnya 100 lebih orang, akhirnya kita petakkan lagi menjadi 87 meja. Sedangkan sisanya yang belum dapat meja, nanti akan kami upayakan,” ungkapnya.

Dijelaskan, selain pasar Coa, masih ada 3 pasar lagi yang juga dibangun dengan biaya DAK. Dua diantaranya berada di Pasar Baru Air Tiba dan sudah diaktifkan, sedangkan satunya masih terkendala akses. Khusus pasar Coa lanjutnya, untuk tahap awal ini, jika mengikuti aturan Standar Nasional Indonesia (SNI) maka masih banyak yang harus dilengkapi.

Janoma juga jelaskan, bangunan pasar yang dibayai DAK, perkembangannya selalu dipantau. “Pasar yang dibangun dengan dana DAK Kementerian ini akan dipantau terus perkembangannya. Kemarin ketika saya mengikuti evaluasi tentang dana DAK, diwajibkan untuk semua pasar yang dibangun melalui program Pak Jokowi agar diaktifkan,” pungkasnya. (iw)

 


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.