KLIKPAPUA.COM,KAIMANA- Bupati Kaimana, Drs. Matias Mairuma menegaskan, hasil seleksi CPNS formasi tahun 2018 yang sedianya diumumkan pada 20 Juni lalu, belum bisa dipublikasikan karena sebagian besar peserta yang merupakan Orang Asli Papua (OAP) tidak memenuhi standar nilai kelulusan. Salah satunya dari suku Miere, yang keseluruhan peserta tidak ada yang lolos.

Bupati menyampaikan ini saat dikonfirmasi usai mengikuti kegiatan jalan santai yang digelar Polres Kaimana dalam rangka menyambut HUT Bhayangkara ke-73 di Taman Kota Kaimana, Sabtu (29/6/2019).

Menurut Bupati, berdasarkan hasil tes yang sudah dilakukan, banyak peserta terutama OAP yang tidak mencapai nilai standar kelulusan Papua yakni 260. Bahkan jika ada peserta yang mencapai nilai diatas 260, sementara hasil tes intelegency tidak lulus, maka peserta tetap dinyatakan tidak memenuhi standar nilai kelulusan.  

Dikatakan, apabila mengikuti aturan standar kelulusan nasional yakni 500, maka hanya ada 100 OAP yang dinyatakan lulus. Namun meskipun untuk Papua telah diberikan kemudahan oleh pemerintah pusat dengan standar kelulusan 260, jumlah peserta OAP yang mencapai angka tersebut juga tetap sangat minim.  

“Kalau melihat hasil tes di meja saya, dengan standar kelulusan 260, Suku Miere salah satu suku besar di Kaimana yang tidak ada satu pun pesertanya lulus. Itulah mengapa sampai hari ini hasil seleksi itu belum diumumkan. Banyak peserta OAP yang tidak memenuhi standar kelulusan, sementara kuota kita di Kabupaten Kaimana adalah 80% OAP dan 20% non OAP,” terang Bupati.

Dikatakan, ada kemungkinan seluruh Bupati akan dipanggil ke pusat untuk membicarakan masalah ini. “Sampai saat ini saya tinggal menunggu, apakah akan tetap diumumkan berdasarkan nilai yang ada atau menunggu hasil pertemuan di pusat nantinya. Karena ada kemungkinan seluruh Bupati dipanggil ke pusat untuk membicarakan masalah ini,”ungkapnya.

Bupati lebih jauh berharap, ada toleransi terhadap hasil yang sudah dikeluarkan sehingga 8 suku asli di Kaimana mendapatkan peluang yang sama sesuai kuota yang sudah ditetapkan. Bupati akui, dari 8 suku asli, suku Irarutu cukup menonjol dari sisi perolehan nilai namun jumlahnya tidak signifikan.

“Saya berharap bisa ada toleransi, sehingga standar nilai yang memang sudah ditetapkan khusus untuk Papua bisa dikurangi. Dari hasil sementara, Irarutu yang masih menonjol namun tidak semua,”ungkapnya sembari menambahkan dari kuota 300 untuk OAP, kemungkinan masing-masing suku bisa mendapat jatah 70 persen. (iw)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.