KAIMANA,KLIKPAPUA.com—Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Kaimana menggelar Pelatihan Kewirausahaan melibatkan 250 peserta yang merupakan pelaku UKM bidang usaha sembako, sayur mayur, serta barang dan jasa.
Bersamaan dengan pembukaan pelatihan kewirausahaan dimaksud, Dinas Perindagkop juga meluncurkan atau melaunching bantuan modal usaha bagi pelaku UMKM di Kabupaten Kaimana yang penyalurannya bekerjasama dengan Bank Papua Cabang Kaimana.
Pelatihan yang dijadwalkan selama tiga hari, 16-18 November 2021 di Gedung Pertemuan Krooy Kaimana ini, dibuka Bupati Kaimana Freddy Thie, dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis bantuan modal usaha kepada perwakilan penerima.
Pelatihan kewirausahaan yang digelar Dinas Perindagkop UKM ini bertujuan; meningkatkan pengetahuan dan wawasan para pelaku UKM tentang kewirausahaan, meningkatkan kemampuan manajerial, meningkatkan gairah mengekspansi pasar, meningkatkan daya saing di bidang kewirausahaan, serta mendorong peningkatan klasifikasi usaha.
Kepala Dinas Perindagkop UKM Kaimana, Agustinus Janoma, dalam laporannya menjelaskan, penyaluran bantuan modal usaha yang diawali pelatihan kewirausahaan ini dimaksudkan agar para pelaku UKM selaku penerima bantuan bisa menggali ilmu agar nantinya bisa menjalankan usahanya dengan baik.
Bantuan modal usaha terang Kadis Janoma, merupakan program aksi dari program unggulan Bupati dan Wakil Bupati masa bakti 2021-2026, dimana untuk tahap pertama akan diberikan kepada 72 pelaku UKM, serta 5 koperasi yang bergerak di bidang penjualan bahan kebutuhan pokok.
Sementara Bupati Kaimana Freddy Thie dalam sambutannya meminta para pelaku UKM yang hadir untuk mengikuti pelatihan kewirausahaan dengan baik. Bupati berharap, bantuan modal usaha yang diberikan dapat digunakan dengan baik untuk mengembangkan usaha, bukan untuk belanja kebutuhan lain.
Kepada para pelaku UKM peserta pelatihan, Bupati yang merupakan pengusaha sukses Kota Kaimana ini, juga berkenan memberikan tips khusus agar bisa menjadi pengusaha sukses yakni; mempunyai mimpi, berada di lingkungan yang baik, serta memiliki ambisi.
“Saya senang kalau bapak ibu punya mimpi besar untuk jadi pengusaha. Kalau mau jadi pengusaha sukses itu harus punya mimpi. Mimpi juga harus didukung lingkungan yang baik. Kalau bergaul dengan penjudi maka akan menjadi penjudi, kalau bergaul dengan pengusaha maka jiwa kita juga akan terbentuk menjadi pengusaha. Harus juga punya ambisi. Kalau lihat orang sukses kita juga harus bisa sukses atau misalnya lihat orang kerja dengan alat, kita juga harus bisa seperti itu,” ujarnya memotivasi. (iw)
