Bupati Petrus Kasihiw Resmikan Pura Bhuana Santih Bintuni

0
Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw meresmikan Pura Bhuana Santih Bintuni, Sabtu (12/10/2019). (Foto: Klikpapua.com)

BINTUNI,KLIKPAPUA.COM – Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw meresmikan Pura Bhuana Santih Bintuni, di Kampung Banjar Ausoy SP 4, Distrik Manimeri, Sabtu (12/10/2019).

Pura Bhuana Santih merupakan rumah ibadah umat Hindu satu – satunya dan yang pertama ada di Kabupaten Teluk Bintuni.

Ketua panitia pembangunan Pura Bhuana Santih Bintuni, I. B. Putu Suratna mengatakan pembangunan pura dimulai sejak tahun 2014. Dengan luas lahan 2000 meter persegi,  dan bangunan seluas 1000 meter persegi.

Dikatakannya biaya pembangunan pura menghabiskan dana sebesar Rp. 2,2 miliar lebih, berasal dari swadaya umat yang ada di Bintuni, swasta, pemerintah kampung, serta bantuan dari Pemda Teluk Bintuni sebesar Rp. 1,9 miliar lebih.

“Untuk itu kami umat Hindu yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni, menghaturkan terima kasih yang sebesar – besarnya, atas perhatian bapak bupati yang telah membantu kami dapat merampungkan pembangunan pura ini,” kata Putu.

Sementara Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw dalam sambutannya mengatakan pura merupakan cerminan dari pengertian alam yang dimanifestasikan sebagai sesuatu keseimbangan hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Sang Hyang Widhi Wasa agar kebahagiaan dapat tercapai bagi segenap makhluk.

Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw didampingi ibu mengunting pita tanda mulai digunakannya Pura Bhuana Santih Bintuni.

Untuk pemenuhan cita -cita mulia dalam menghadirkan kebahagiaan bagi makhluk inilah, Bupati memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh panitia Pembangunan Pura Bhuana Santhi yang telah menginisasi dan bekerja keras untuk mengeksekusi Pembangunan hingga terselesaikanya bangunan Pura yang begitu indah ini.

“Purah ini terselesaikan juga berkat kerjasama antara seluruh Pengurus PHDI dan Umat Hindu Kabupaten Teluk Bintuni yang selalu bersinergi dengan panitia hingga Pura dapat diresmikan hari ini,” katanya.

Pada kesempatan itu Kasihiw juga menyampaikan dalam kepercayaan umat Hindu, Pura harus dibangun di alam seperti, di tepi pantai, danau, mata air, dan bukit, karena dipercaya sebagai siklus awal proses kehidupan.

“Sementara di Teluk Bintuni, Pura Bhuana Santhi terletak di jalan dan dekat dengan pemukiman warga. Namun, saya meyakini bahwa, hal ini tidak melunturkan hakikat dasar Pura sebagai tempat persembahyangan melainkan melalui keberadaan Pura diharapkan dapat terus terbina kerukunan dan keharmonisan umat Hindu dengan umat beragama lainya di Teluk Bintuni sehingga social kemasyarakatan yang rukun dapat terus terpelihara,” ujarnya.

Bupati berharap, dengan adanya Pura ini, umat Hindu dapat terus melakukan kegiatan keagamaan dan dapat memaksimalkan fungsinya sebagai tempat peribadatan. (at)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.